HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN, ZAT BESI, VITAMIN C, SERAT, TANIN DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI KELAS 1-2 SMP NEGERI 191 JAKARTA TAHUN 2016

Latar Belakang : Kadar hemoglobin (Hb) yang rendah mengindikasikan terjadinya anemia. Remaja putri merupakan salah satu kelompok rawan menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Timbulnya anemia memberikan efek negatif bagi remaja putri. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan konsumsi protein, zat besi, vitamin c, serat, tanin dan kadar hemoglobin pada remaja putri. Metode : Penelitian dilakukan di SMP Negeri 191 Jakarta dengan desain penelitian cross-sectional. Subjek remaja putri yang dipilih secara proportionate stratified random sampling. Kadar hemoglobin diukur menggunakan metode hemocue, konsumsi protein, zat besi, vitamin C, serat diperoleh dengan metode food recall dan konsumsi tanin dengan metode food frequency questionare (FFQ) kemudian dihitung dengan nutrisoft. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi dan t-independent. Hasil : Konsumsi protein, zat besi, vitamin C, dan serat subjek penelitian kurang dari yang angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG). Konsumsi protein 46.54%, zat besi 35.77%, vitamin C 21.85, serat 12.21% dari AKG dan konsumsi tanin sering 60.2%. Rerata kadar hemoglobin 11,78 gr/dL. Hasil uji korelasi hubungan konsumsi protein, zat besi dan serat dengan kadar hemoglobin diperoleh nilai p>0.05, hubungan konsumsi vitamin C dengan kadar hemoglobin nilai p<0.05 dan perbedaan kadar hemoglobin berdasarkan konsumsi tanin p<0.05. Kesimpulan : Tidak ada hubungan konsumsi protein, zat besi dan serat dengan kadar hemoglobin, ada hubungan konsumsi vitamin C dengan kadar hemoglobin dan ada perbedaan kadar hemoglobin berdasarkan konsumsi tanin.


Alt. Description

Background: Low hemoglobin level can indicate anemia. Adolescent Girls is one of the vulnerable groups suffering from anemia compared to young men. Anemia have negative effects. The research aims to determine the relationship of the consumption of protein, iron, vitamin C, tannins and the level of hemoglobin in adolescent girls. Methods: The research do in SMP Negeri 191 Jakarta with cross-sectional desaign. The levels of Hemoglobin were measured using by hemocue, the consumption of protein, iron, vitamin C and fiber using by recall 3 days repeated and food consumption of tannin with food frequency questionare (FFQ) method then counted with nutrisoft. Pearson and spearman correlation and t- test independent was used for bivariate analysis. Research results: The consumption of protein, iron, vitamin C and fiber less from recommended dietary adequacy (RDA). The consumption protein 46.54%, iron 35.77%, vitamin C 21.85%, fiber 12.21% from RDA and often consumption of tannin 60.2%. The average hemoglobin level is 11.78 gr/dL. The result shows negative correlation p>0.05 between protein, iron, fiber and hemoglobin, positive correlation p<0.05 between vitamin C and hemoglobin level and there are significant different hemoglobin level based on tannin (p <0.05). Conclusion: Negative correlation between consumption of protein, iron, fiber and hemoglobin level, positive correlation between consumption of vitamin C and hemoglobin level and there are significant different hemoglobin level based on tannin.

1.  UEU-Undergraduate-7497-COVER.pdf - 13 KB
2.  UEU-Undergraduate-7497-PENGESAHAN.pdf - 208 KB
3.  UEU-Undergraduate-7497-PERNYATAAN.pdf - 211 KB
4.  UEU-Undergraduate-7497-PERSETUJUAN.pdf - 197 KB
5.  UEU-Undergraduate-7497-ABSTRAK.pdf - 16 KB
6.  UEU-Undergraduate-7497-ABSTRACT.pdf - 83 KB
7.  UEU-Undergraduate-7497-DAFTAR ISI.pdf - 27 KB
8.  UEU-Undergraduate-7497-DEFINISI OPERASIONAL.pdf - 101 KB
9.  UEU-Undergraduate-7497-KUESIONER.pdf - 102 KB
10.  UEU-Undergraduate-7497-LAMPIRAN.pdf - 227 KB
11.  UEU-Undergraduate-7497-DOKUMENTASI.pdf - 675 KB
12.  UEU-Undergraduate-7497-RIWAYAT HIDUP PENULIS.pdf - 157 KB
13.  UEU-Undergraduate-7497-DAFTAR PUSTAKA.pdf - 243 KB
14.  UEU-Undergraduate-7497-JURNAL.pdf - 200 KB
15.  UEU-Undergraduate-7497-BABI.pdf - 218 KB

• PENILAIAN ASUPAN KALSIUM BERDASARKAN POLA KONSUMSI, JENIS KELAMIN, TINGKAT PENGETAHUAN, AKTIVITAS OLAHRAGA DAN TINGKAT PENDIDIKAN SERTA STATUS PEKERJAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI SMA NEGERI 80 JAKARTA UTARA
• PERBANDINGAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK SD (6-12 TAHUN) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DI PROVINSI NTB & NTT (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU SERTA KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA PAKUALAM, KECAMATAN PAKUHAJI, KABUPATEN TANGERANG
• PERBEDAAN ASUPAN SERAT DAN CAIRAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI DAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI PROVINSI RIAU (Analisis Data Sekunder Riskesdas Tahun 2010)
• HUBUNGAN KARAKTERISTIK, CITRA TUBUH DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI TINGKAT II JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
• HUBUNGAN KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, FE, STATUS GIZI , KADAR HEMOGLOBIN (HB) DAN PRESTASI BELAJAR SANTRIWATI DI TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN BABUSSALAM PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2013
• PERBEDAAN KADAR HAEMOGLOBIN DAN KADAR ALBUMIN BERDASARKAN STATUS GIZI PENDERITA SCHIZOPHRENIA SETELAH DIBERIKAN DIET 3000 KKAL DI RS JIWA DR.SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
• PENGARUH SUBSTITUSI PASTA TEMPE DAN METODE PANGGANG TERHADAP NILAI GIZI, MASA SIMPAN, DAN DAYA TERIMA DONAT
• HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN ENERGI SERTA PROTEIN DAN UMUR MENARCHE SISWI STRADA BUDI LUHUR USIA 9 � 13 TAHUN
• PERBANDINGAN STATUS GIZI REMAJA USIA 15-18 TAHUN DIPEDESAAN DAN DIPERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA